Sabtu, 04 Februari 2017

faktor yang mempengaruhi konsentrasi

  • Lingkungan
Lingkungan dapat mempengaruhi kemampuan dalam berkonsentrasi, kita akan dapat memaksimalkan kemampuan konsentrasi.Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar.
  1. Suara. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap suara, ada yang menyukai belajar sambil mendengarkan musik, belajar ditempat ramai, dan bersama teman. Tetapi ada yang hanya dapat belajar ditempat yang tenang tanpa suara, atau ada juga yang dapat belajar ditempat dalam keadaan apapun. 
  2. Pencahayaan. Pencahayaan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya kurang begitu dirasakan dibandingkan pengaruh suara, tetapi terdapat juga seseorang yang senang belajar ditempat terang, atau senang belajar ditempat yang gelap, tetapi kenyamanan visual dapat juga digolongkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kenyamanan di dalam ruangan maupun bangunan. 
  3. Temperatur. Temperatur sama seperti faktor pencahayaan, merupakan faktor yang pengaruhnya kurang begitu dirasakan dibandingkan pengaruh suara, tetapi terdapat juga seseorang yang senang belajar ditempat dingin, atau senang belajar ditempat yang hangat, dan juga senang belajar ditempat dingin maupun hangat. 
  4. Desain Belajar. Desain belajar merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh juga, yaitu sebagai media atau sarana dalam belajar, seperti halnya terdapat seseorang yang senang belajar ditempat santai sambil duduk di kursi, sofa, tempat tidur, maupun di karpet. Cara tersebut merupakan salah satu cara yang dapat membuat kita lebih dapat berkonsentrasi.
  • Modalitas Belajar
Modalitas belajar yang menentukan siswa dapat memproses setiap informasi yang diterima. Konsentrasi dalam belajar dan kreativitas guru dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran di kelas akan meningkatkan konsentrasi belajar siswa sehingga hasil belajarnya pun akan meningkat pula.
Semakin banyak informasi yang diterima dan diserap oleh siswa, maka kemampuan berkonsentrasi pun harus semakin baik dan fokus dalam mengikuti setiap proses pembelajaran. Banyak cara yang ditawarkan oleh para ahli dalam meningkatkan konsentrasi belajar siswa, misalnya dengan cara meningkatkan gelombang alfa agar setiap siswa dapat berkonsentrasi dengan baik (Depoter,dkk; 2000), kemudian dapat juga dengan mengatur posisi tubuh pada saat belajar, dan mempelajari materi (informasi) sesuai dengan karakteristik siswa itu sendiri.
  • Pergaulan
Pergaulan juga dapat mempengaruhi siswa dalam menerima pelajaran, perilaku dan pergaulan mereka, dapat mempengaruhi konsentrasi belajar yang dipengaruhi juga oleh beberapa faktor, seperti faktor teknologi yang berkembang saat ini contohnya televisi, internet, dll hal ini sangat berpengaruh pada sikap dan prilaku siswa.
  • Psikologi
Faktor psikologi juga dapat mempengaruhi bagaimana sikap dan perilaku siswa dalam berkonsentrasi, misalnya karena adanya masalah dalam lingkungan sekitar dan keluarga, hal ini tentunya akan mempengaruhi psikologi siswa, karena siswa akan kehilangan semangat dan motivasi belajar mereka, tentunya akan berpengaruh juga terhadap tingkat konsentrasi siswa yang akan semakin menurun.

Jumat, 03 Februari 2017

ciri-ciri sekaligus indikator konsentrasi



  • Ciri-ciri konsentrasi belajar

Engkoswara (2012) menjelaskan klasifikasi perilaku belajar yang dapat digunakan untuk mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat berkonsentrasi adalah sebagai berikut:
1) Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan, informasi, dan masalah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan:
a) Kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan,
b) Komprehensif dalam penafsiran informasi,
c) Mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh,
d) Mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang diperoleh.

2) Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai:
a) Adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu,
b) Respon, yaitu keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan,
c) Mengemukakan suatu pandangan atau keputusan sebagai integrasi dari suatu keyakinan, ide dan sikap seseorang.

3) Perilaku psikomotor. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai:
a) Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk guru,
b) Komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan-gerakan yang penuh arti.
4) Perilaku berbahasa. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan baik dan benar.


  • Indikator konsentrasi belajar

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator konsentrasi belajar adalah sebagai berikut:
1) Perilaku kognitif, ditengarahi dengan:
a) Kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan.
b) Komprehensif dalam penafsiran informasi.
c) Mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh.
d) Mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang diperoleh.

2) Perilaku afektif, ditengarahi dengan:
a) Perhatian pada materi pelajaran.
b) Merespon bahan yang diajarkan.
c) Mengemukakan suatu ide.

3) Perilaku psikomotor, ditengarahi dengan:
a) Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk guru.
b) Komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan-gerakan yang penuh arti.
4) Adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan baik dan benar.
Sumber Pustaka dapat dilihat di Sumber Rujukan

teori konsentrasi

  1. Pengertian konsentrasi. Maulana (2011:239) menjelaskan bahwa “konsentrasi merupakan pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal”.
  2. Pengertian konsentrasi belajar. Daud (2010) menjelaskan bahwa konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi.
  3. Pengertian konsentrasi adalah pemusatan perhatian, pikiran dan jiwa dan fisik pada sebuah objek. Konsentrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal.” Dalam hal ini, konsentrasi yang akan dibahas yakni terkait dengan konsentrasi belajar. 
  4. Dalam psikologi umum (2003) dalam Nugraha (2008), “Konsentrasi belajar adalah kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap aktifitas belajar”.
  5. Pengertian konsentrasi menurut Sumartno (2004) dalam Rachman (2010) yakni: Konsentrasi belajar siswa merupakan suatu perilaku dan fokus perhatian siswa untuk dapat memperhatikan dengan baik dalam setiap pelaksanaan pembelajaran, serta dapat memahami setiap materi pelajaran yang telah diberikan.
  6. Hal tersebut senada dengan pengertian konsentrasi yang dikemukakan oleh Scholz (2006) sebagai berikut: “Konzentration ist eine Fähigkeit, die sich in vielen Leistungen des täglichen Lebens widerspiegelt, so z .B. bei der Arbeit, in der Schule, beim Führen eines Fahrzeugs oder beim Leseneines Buches”.Pendapat tersebut berarti bahwa “Konsentrasi merupakan suatu kemampuan yang tercermin di berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam pekerjaan, di sekolah, dalam berkendara, atau dalam membaca buku”.
  7. Die Regionale Schulberatungsstelle für den Kreis Warendorf memaparkan bahwa “Konzentration ist die Fähigkeit, die gesamte Aufmerksamkeit auf etwas auszurichten”. Kutipan tersebut berarti konsentrasi merupakan kemampuan untuk memusatkan perhatian terhadap suatu hal.Lebih lanjut lagi disebutkan bahwa “Konzentration ist keine Eigenschaft, die immer und jederzeit vorhanden ist, sondern eine Fähigkeit, di e in besonderem Maβe von der Situation abhängt”. Dengan kata lain dijelaskan, “Konsentrasi bukanlah suatu sifat yang selalu dan setiap waktu ada, melainkan suatu kemampuan yang dalam ukuran tertentu bergantung pada situasi”. 

manfaat fokus belajar

  • TUJUAN Agar siswa dapat memahami materi yang diberikan oleh guru dengan baik. Sehingga guru tidak perlu mengulang kembali materi yang telah diberikan dan kemampuan berpikir siswa pun akan meningkat.
 
  • MANFAAT 
  1. Siswa akan lebih mudah dan cepat menguasai materi ajar yang disajikan. 
  2. Konsentrasi juga dapat dijadikan suatu tanda bahwa siswa sedang aktif belajar. 
  3. Menambah semangat/motivasi bagi siswa untuk lebih aktif beraktifitas dalam belajar. 
  4. Memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. 
  5. Suasana belajar menjadi yang semakin kondusif. 
  6. Memudahkan siswa mendapatkan pengalaman yang baru. 
  7. Munculnya hal-hal yang positif (misalnya tidak mau menghayal) dalam diri siswa. 
  8. Dapat menambah produktivitas diri.
  9. Dapat mengontrol pikiran.